Selasa, 01 Desember 2015

BUKU PEGANGAN KADER KB






TEHNIK MOTIVASI



BAB I
PEDAHULUAN


Mempelajari motivasi berarti mempelajari kebutuhan-kebutuhan dasar manusia yang dapat mendorong untuk melakukan sesuatu. Dengan mengetahui kebutuhan-kebutuhan dasar tersebut dan dengan menggunakan teknik-teknik motivasi yang dapat mendorong perubahan sikap dan perilaku seseorang, akan menunjang tercapainya komunikasi yang efektif.
Anda sebagai petugas Gerakan KB Nasional harus mampu menguasai teknik-teknik motivasi yang akan mendorong prakarsa kader, calon peserta KB, peserta KB dan tokoh masyarakat untuk melaksanakan pelayanan oleh dan untuk masyarakat.
Dengan melaksanakan “Teknik Motivasi” dalam pelaksanakan komunikasi terutama yang menggunakan pendekatan individu dan kelompok maka efektivitas komunikasi tersebut dapat dicapai dan ditingkatkan, hal tersebut diperlukan untuk mantapnya penerimaan dan menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Gerakan KB Nasional.


BAB II
KONSEP MOTIVASI


1.    Apa yang dimaksud dengan Motivasi ?
Motivasi adalah dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu yang disebutkan karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
2.    Apa yang menjadi tujuan dengan memotivasi seseorang ?
Memotivasi seseorang berarti kita memberi pengertian tentang sesuatu agar orang tersebut mengerti dan tumbuh kesadarannya, menerima dan terdorong atau tergarak untuk melakukan sesuatu.
Dengan demikian tujuan dilakukanya motivasi yaitu untuk mengarahkan, mendorong dan menggerakan seseorang atau kelompok untuk melakukan sesuatu.
3.    Ada beberapa jenis motivasi yang pokok ?
Jenis-jenis motivasi ada 2 macam :
a.    Motivasi berasal dari dalam diri seseorang yang tidak dipengaruhi oleh faktor diluar dirinya.
Contoh : kebutuhan memperoleh pangan, kebutuhan memperoleh keamanan.
b.    Motivasi yang timbul pada diri seseorang  akibat pengaruh dari luar.
Contoh : ikut KB karena mendengar cerita dari orang lain, menggunakan alat kosmetik karena oleh iklan.
4.    Apa fungsi Motivasi itu ?
Fungsi Motivasi adalah :
a.    Sebagai unsur penggerak/pendorong
Contoh : belum mau ikut KB, kemungkinan dimotivasi, akhirnya ikut KB tanpa paksa.
b.    Sebagai unsur pemantap
Contoh : belum yakin mengikuti KB, setelah dimotivasi akhirnya ikut KB mantap/MOW/P.
c.    Sebagai unsur pengayom
Contoh : sudah ikut KB tapi masih merasa was-was, setelah dimotivasi menjadi yakin bahwa ber KB itu benar, aman dan tidak mebahayakan jiwanya.
d.    Sebagai unsur penggerak semangat
Contoh : yang semula masih pasif dalam gerakan KB, setalah dimotivasi menjadi ikut aktif dalam gerakan KB.
5.    Siapa saja yang menjadi sasaran motivasi ?
Yang menjadi sasaran motivasi pada dasarnya ada dua, yaitu :
Ø  Sasaran tidak langsung, contoh Tokoh masyarakat, Generasi Muda, Tokoh Agama, Tokoh adat dan lain-lain.
Ø  Sasaran langsung, contoh PUS, peserta KB, Ibu balita dan Ibu menyusui.



BAB III
LANGKAH-LANGKAH MOTIVASI


1.    Langkah-langkah apa yang perlu dilakukan dalam pengenalan sasaran motivasi ?
Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebelum memotivasi, adalah :
a.    Mengetahui sasaran yang perlu akan dituju, misalnya melihat daftar sasaran.
b.    Mengetahui ciri-ciri khusus sasaran, misalnya adat istiadat, bahasa, dan sebagainya.
c.    Mengetahui wilayah sasarah, misalnya daerah industri, daerah kumuh dan sebagainya.
d.    Megenali tokoh yang berpengaruh, misalnya : siapa yang menjadi tokoh adat, siapa yang menjadi tokkoh agama dan sebagainya.
2.    Langkah –langkah apa yang diperlukan dalam pelaksanaan motivasi ?
Langakah langakh dalam motivasi :
a.    Persiapan, yaitu mempersiapkan materi dan alat bantu dalam bersikap dan beritngkah laku sesuai dengan sasaran.
b.    Pelaksanaan
Agar pelaksanaan motivasi dapat berhasil perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.    Menciptakan suasana akrab, agar pesan yang akan disampaikan mudah diterima.
2.    Memilih waktu yang tepat/cocok.
3.    Meyakinkan sasaran untuk mempercayai saudara.
4.    Isi pesan jangan sampai bertentangan dan menyimpang norma adat istiadat kelompok.
5.    Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah diterima oleh sasaran.
6.    Usahakan agar saudara dapat ikut membantu memecahkan masalah yang dihadapi sasaran.
Contoh : waktu berkunjung anda mendapatkan anak dari ibu yang akan dimotivasi sedang kena diare, buatkan larutan gula garam dan berikan kepada Ibu untuk diminumkan pada anaknya. Sedangkan cara melaksanakan motivasi yang baik adalah :
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Memulai awal pembicaraan yang sesuai dengan kebutuhan sasaran
Menyampaikan pesan tertentu
Melakukan tanya jawab
Membuat kesimpulan, apakah sasaran ragu-ragu, menolak atau menerima
Mengucapkan terima kasih, salam terakhir.
c.    Langkah tindak lanjut :
Ø  Mengunjungi kembali sasaran yang telah dimotivasi, apakah dia telah melaksanakannya.
Ø  Melakukan pembinaan dengan tujuan agar sasaran lebih mantap.



BAB IV
TEKNIK DAN BENTUK MOTIVASI


1.    Apa yang dimaksud dengan tkenik motivasi ?
Teknik motivasi adalah upaya/cara yang dilakukan seseorang motivator untuk memotivasi pada seseorang.
2.    Ada beberapa macam teknik motivasi itu ?
Ada 4 (empat) macam teknik Motivasi yang lazim dikenal yaitu :
a.    Teknik persuasif edukatif (membujuk/mengajak)
b.    Teknik tekanan kelompok
c.    Teknik penerangan/penyadaran
d.    Teknik imbalan/kompensasi.
a.      Teknik persuasif edukatif.
Yaitu suatu cara memotivasi sasaran dengan membujuk dan mengajak sasaran agar setuju degan norma-norma panutan, yang selanjutnya bersikap dan perperilaku seperti yang kita harapkan.
Contoh : seorang ibu yang menggunakan waktu luang untuk memperoleh pendapatan keluarga, tidak dapat melaksanakannya oleh karena terlalu sering melahirkan. Teknik motivasi untuk ibu tersebut adalah persuasif edukatif dan mengajak ibu tersebut agar tidak terlalu sering melahirkan dengan iktu ber-KB.
b.      Teknik tekanan kelompok
Yaitu suatu teknik motivasi yang dilakukan untuk membangkitkan minat seseorang atau sekelompok orang secara tidak langsung agar bersikap positif sesuai dengan sikap yang ditampilkan kepada anggota kelompok.
Contoh : seorang anggota kelompok yang belum mau ber KB dengan IUD, perlu dilakukan teknik motivasi dengan memberitahukan kepadanya bahwa semua anggota kelompoknya sudah menggunakan IUD, dan mendapat kemudahan-kemudahan seperti : pelayanan kesehatan
c.      Teknik penerangan/penyadaran.
Yaitu suatu cara motivasi yang dilakukan dengan memberikan penerangan atau informasi yang seluas-luasnya.
Contoh : ada peserta KB yang mengalami komplkasi, perlu diberikan penjelasan yang seluas-luasnya tentang efek samping alat kontrasepsi yang dipakainya; bukan hanya segi positifnya (kebaikannya) tetapi juga kekuranggannya. Dengan demikan mereka akan tetap menjadi peserta KB yang lestari.
d.      Teknik imbalan/kompensasi.
Yaitu suatu cara motivasi yang dilakiukan dengan cara memberi imbalan/kompensasi baik berupa materi maupun bukan materi (kepuasan, kebanggaan, keamanan dan lain-lain).
Contoh : peserta KB lestari mendapat penghargaan, keompok akseptor yang berhasil mendapat pinjaman untuk mengembangkan usaha (UPPKA) dan sebagaiya.
3.    Berupa apa saja bertuk motivasi itu ?
Berntuk-bentuk motivasi ada 3 (tiga) macam :
a.        Motivasi perorangan
Yaitu proses untuk mendorong atau merangsang seseorang dengan memberikan informasi dengan tujuan agar orang tersebut mau melaksanakannya.
b.        Motivasi kelompok
Yaitu bentuk motivasi yang ditujukan kepada sekelompok sasaran yang sama, sehingga isi pesan dapat diterima secara bersama oleh kelompok.
c.        Motivasi massa
Yaitu yang ditunjukan kepada sejumlah sasaran yang tersebar, sehingga isi pesan dapat dierima secara serentak meskipun pada tempat yang berbeda. Motivasi massa biasanya menggunakan alat.media massa seperti, radio, televisi, surat kabar dan lain-lain.



BAB V
FAKTOR PENDORONG DAN PENGHAMBAT MOTIVASI


1.    Apa saja yang menjadi hambatan motivasi ?
Hambatan motivasi antara lain adalah :
a.        Motivator sendiri
Contoh : seseorang motivator yang merasa rendah diri, tidak menguasai materi (isi pesan) yang akan disampaikan, dan lain-lain bisa menghambat kelancaran motivasi.
b.        Faktor budaya.
Contoh : agama, pendidian, adat istiadat, keparcayaan dan norma yang berbeda.
c.        Faktor sosial.
Contoh : umur, jenis kelamin, status, suku bangsa yang berbeda.
d.        Faktor lingkungan fisik.
Contoh : lokasi klinik yang jauh
2.    Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam motivasi ?
a.        Bila masyarakat pengetahuannya rendah, hendaknya dilakukan berulang-ulang.
b.        Bila letak wilayah sulit dijangkau agar ditunuk kader-kader motivator dari wilayah tersebut.
c.        Bila ada desas-desus, tanggulangi segera bersama tokoh masyarakat setempat.
3.    Apa saja yang menjadi pendorong motivasi ?
Yang termasuk faktor pendorong motivasi adalah faktor yang dapat menimbulak dan memperlancar motivasi yang meliputi :
a.    Faktor dalam yang terdiri dari :
1.    Kebutuhan manusia yaitu misalnya :
Seorang ibu ingin anaknya sehat, ibu itu mudah dimotivasi dengan mendengarkan penjelasan tentang kesehatan anak.
2.    Pengetahuan dan pengalaman misalnya :
a)    Seorang ibu yang mempunyai pengetahuan kesehatan, akan mudah dimotivasi tentang hidup sehat.
b)    Seorang ibu yang berpengalaman hidup sehat lebih mudah dimorivasi supaya meningkat kesehatan.
b.    Faktor luar yang terdiri dari :
1.    Sarana
Contoh : memotivasi kepada pemakai IUD, IUD sebagai sarana harus tersedia untuk diberikan pada pelayanan.
2.    Imbalan dan tekanan
Contoh :
a.    Pemberian penghargaan KB lestari, Beasiswa
b.    Kepada ibu-ibu yang sibuk mengurus anak yang kecil-kecil, gambarkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi bila tidak ber-KB.
3.    Panutan tokoh masyarakat
Contoh : penteladanan sikap tingkah laku tokoh.



BAB VI
SYARAT-SYARAT ISI PESAN


Bagaimana mempersiapkan isi pesan dalam melakukan motivasi ?
Dalam melakukan motivasi, isi pesan yang disiapkan harus memenuhi beberapa syarat :
a.    Pesan disusun secara menarik
b.    Pesan diberkan dengan menggunakan lambang atau simbol yang sesuai dengan pemberi pesan dan penerima pesan.
c.    Harus membangkitkan kebutuhan dan menyarankan cara pemecahan kebutuhan tersebut.
d.    Pesan harus memenuhi kebutuhan yang sesuai dengan kebutuhan penerima pesan.
e.    Isi pesan harus sederhana dan mudah dimengerti.




0 komentar:

Posting Komentar